Sabtu, 30 April 2011

Muslimah, apa arti jilbab bagimu?



Jilbab ini tak sekedar penutup kepala karena rambut yang jelek
Jilbab ini tak sekedar penutup kulit yang hitam atau coklat karena
termakan iklan pingin berkulit putih
Jilbab ini tak sekedar penutup kaki yang tidak panjang semampai
Jilbab ini tak sekedar ingin ikut-ikutan tren karena banyak artis berjilbab
Jilbab ini tak sekedar karena beli bahan kepanjangan mau buat apa sisanya
Jilbab ini bukan dipakai karena memang terpaksa karena instansi tempat
kita belajar atau bekerja mengharuskan kita untuk berjilbab
Jilbab ini dipakai bukan karena ingin mencari perhatian lawan jenis agar dinilai alim ...

Muslimah, lebih dari itu semua, ketahuilah bahwa di antara kasih sayang Allah terhadap kaum wanita adalah tidak mengabaikan hal-hal yang dapat menjadi kemaslahatan bagi mereka kecuali menganjurkannya dan memerintahkannya, dan tidak membiarkan apapun yang membahayakannya kecuali memperingatkannya dan menghindarkannya dari mereka.

Muslimah, bentuk kasih sayang Allah kepada kaum perempuan adalah memerintahkannya supaya mengenakan hijab yang syar'i jika ia telah mencapai usia baligh dan lebih banyak menetap dirumah. Allah berfirman dalam QS. Al-Ahzab 33, "Dan hendaklah kamu tetap dirumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkahlaku seperti orang-orang jahiliah yang dahulu dan dirikanlah salat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahli bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya."

Juga dalam QS. An-Nuur 3, "Katakanlah kepada wanita yang beriman, hendaklah mereka menahan pandangan mereka, dan memelihara kemaluan mereka, dan janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anaka-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kaki mereka agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung."

Juga dalam QS. Al-Ahzab 59, "Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka, yang demikian itu supaya mereka tidak diganggu. Dan Allah
adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

Bagi saudari-saudariku yang sudah mengenakan pakaian muslimah tentu sudah tidak asing lagi dengan ayat-ayat diatas, bukan maksudku untuk meremehkan kalian semua dalam hal ini, akan tetapi aku tuliskan kembali semua ini sekedar untuk mengingatkan kembali tentang semangat kita semua dalam berpakaian mauslimah yang syar'i, karena di zaman yang serba modern saat ini bukanlah hal mustahil jika kita bisa saja tergoda oleh buaian dunia sehingga jauh dari aturan-aturan syariat. Naudzubillah. Tak terkecuali diriku. Semoga kita terhindar dari itu semua. Aku yakin, dengan saling mengingatkan di antara kita, Insya Allah akan menambah keimanan kita .

Teruntuk saudariku yang belum terketuk hatinya untuk mengenakan jilbab syar'i semoga dapat menambah wawasan dan menambah keyakinan bahwa tak ada kerugian ketika kita menaati apa yang Allah perintahkan. Saya dan muslimah lain mendoakan semoga kalian diberikan hidayah-Nya. Dan juga para lelaki, para suami maupun calon suami, sudah kewajiban Anda untuk juga tahu akan hal seperti ini karena Anda adalah pemimpin/calon pemimpin dalam keluarga yang tentunya anda mempunyai istri atau anak-anak perempuan yang menjadi tanggung jawab Anda untuk senantiasa mengingatkan dalam kebaikan dan nantinya pasti dimintai pertanggungjwaban.

Saudariku sudah selayaknyalah kita memudahkan orang-orang yang bertanggung jawab, karena kesadaran kita sendiri untuk berjilbab karena kita tahu kita lebih takut kepada Allah.
Saudariku, lalu sebenarnya hijab yang wajib dikenakan itu seperti apa?
  1. Menutup seluruh anggota badan kecuali muka dan telapak tangan
  2. Tebal dan tidak transparan
  3. Tidak mengundang fitnah atau menjadi perhiasan bagi dirinya
  4. Longgar tidak menggunakan wangi-wangian
  5. Tidak menyerupai kaum laki-laki
  6. Tidak berbusana seperti wanita non-muslim
  7. Tidak mencolok
Saya hanya menuliskan poin-poinnya saja. Selanjutnya Anda bisa mengakses lewat buku-buku, salah satunya yang berjudul "Pakaian Wanita Muslimah" karya Syaikh Utsaimin. Saudariku, sudahkah kita, istri kita, anak-anak kita nantinya, saudara perempuan kita berjilbab sesuai syariah? Mari senantiasa perbaiki niatan kita dan juga busana kita sehingga ketika kita berpakaian tidak hanya sekedar ikut tren tapi juga berniat melaksanakan perintah Allah yang menuai pahala.

Saudariku, semoga tulisan sederhana saya ini bisa kembali mengingatkanku dan kalian semua. Dakwah tidak sekedar berkata akan tetapi butuh suri tauladan. Semoga kita bisa mengikuti suri tauladan yang baik, Nabi Muhammad Saw. Semoga kita senantiasa dimudahkan oleh-Nya untuk menapaki dinul Islam. Amiin

Penulis: Anindya Sugiyarto, Ibu rumah tangga dengan dua orang anak, tinggal di Rawasari, Jakarta Pusat

sumber:
www.eramuslim.com

Mawaddah "Unlimit love"



Terinspirasi ketika belajar ushul fiqh bersama guru saya, pada waktu itu pembahasannya tentang qarinah, tapi kemudian guru saya sekilas bertanya, kecintaan seorang ibu kepada anaknya apakah al hubb atau mawaddah?

Kecintaan seorang suami kepada istrinya yang tetap setia bertahun-tahun hidup bersama, tanpa melihat fisik apakah al hubb atau mawaddah? 

Kecintaan Rasulullah saw ketika mendakwahi umatnya yang susah diajak berpikir apakah al hubb atau mawaddah? Awalnya, saya fikir maknanya sama saja yaitu cinta, diantara dua kata yang berasal dari bahasa ‘arab tadi. 

Ternyata salah, itulah kedalaman bahasa ‘arab memiliki makna luas dan bermakna. Al hubb dan mawaddah ternyata sangat jauh berbeda.

Al hubb adalah cinta yang memiliki batas waktu untuk mencintai sesuatu, apakah itu cinta kepada manusia atau benda. Dan mudah berpindah jika menemukan yang lebih besar manfaatnya bagi dia.

Al hubb bisa kita lihat faktanya saat ini, mencintai tanpa ada rasa tanggung jawab dan kotmitmen terhadap yang ia cintai.

Perceraian marak sekali terjadi, durhaka anak kepada ibunya, putusnya tali silahturahmi antara keluarga, saling bermusuhan antara tetangga satu dengan yang lain dll. Karena standarnya adalah cinta atas dasar maslahat sehingga berdampak akan mudah sekali hilang cintanya jika dia tidak menemukan mashlahat terhadap yang ia cintai.

Mawaddah adalah cinta yang unlimit atau tidak terbatas sampai kapanpun. Inilah kecintaan yang dimiliki oleh seorang ibu terhadap anaknya.

Cintanya seorang ibu akan hidup sampai kapanpun tidak terbatas tempat, waktu, dan usia anak. 

Begitu juga cintanya sepasang suami istri yang sudah hidup berpuluh-puluh tahun namun masih tetap cinta, masih tetap sayang, masih tetap akan merasa bahagia jika bersama, ada kerinduan yang besar ketika tidak bertemu walaupun usia sudah tua tapi rasa cinta seperti itu masih ada, walaupun dari fisik pasangannya mungkin sudah tidak enak dilihat lagi .

Pernah melihat? kakek nenek yang datang kepengajian, mereka sambil berpegangan tangan dan terlihat sangat bahagia padahal usia mereka sudah sangat tua dan mereka sudah hidup berpuluh-puluh tahun lamanya tapi seakan-akan mereka baru menikah kemarin-kemarin. Itulah cinta yang tidak ada batasnya.

Menarik kisah pada genarasi sahabat, kisah ini terjadi pada saat pemerintahan ‘Umar Amirul mukminin r.a. ada seorang arab badui yang akan mengadukan istrinya kepada ‘Umar karena istrinya telah mengeluarkan suara keras melebihi suaranya.

Iapun kemudian pergi ke rumah Amirul Mukminin ‘Umar bin Khatab r.a. dan ketika dia sampai di depan pintu rumah Amirul Mukminin dia mendengar langkah kaki ‘Umar yang hendak keluar dari rumahnya. Dia mendengar istri Amirul Mukminin berkata kepadanya dengan suara yang keras mengatakan: “bertaqwalah kepada Allah, wahai ‘Umar atas apa yang engkau pimpin!”
‘Umar hanya diam dan tidak berbicara sedikitpun, orang badui tersebut berbicara dalam hatinya seraya berpaling pergi: “Jika keadaan Amirul Mukminin saja seperti ini, maka bagaimana dengan diriku?” Ketika ia hendak berpaling pergi, ternyata ‘Umar bin khatab telah keluar dan melihatnya. ‘Umar bertanya apa keperluanmu?, wahai saudaraku orang Arab?”
Orang arab badui itupun menjawab: “Wahai Amirul Mukminin sebenarnya aku ingin menemuimu untuk mengadukan sikap istriku. Dia telah berani bersuara keras terhadap diriku. Namun seketika aku melihat keadaan rumahmu, aku menjadi merasa kerdil, karena apa yang engkau hadapi lebih sulit daripada apa yang aku hadapi. Oleh karena itu, aku hendak pulang dan berkata pada diriku sendiri: “Jika Amirul Mukminin saja mendapat perlakuan seperti itu dari istrinya, maka bagaimana dengan diriku?”

‘Umar pun terseyum dan berkata: “Wahai saudaraku semuslim, aku menahan diri dari sikapnya (istriku) itu, karena dia memiliki hak-hak atas diriku. Aku berusaha untuk menahan diri meski sebenarnya aku bisa saja menyakitinya (bersikap keras) dan memarahinya. Akan tetapi, aku sadar bahwa tidak ada yang dapat memuliakan wanita selain orang yang mulia dan tidak ada orang yang merendahkan selain orang yang suka menyakiti. Mereka dapat mengalahkan setiap orang yang mulia namun mereka dapat dikalahkan oleh setiap orang yang suka menyakiti. Akan tetapi, aku angat ingin menjadi orang yang mulia meski aku kalah (dari istriku), dan aku tidak ingin menjadi orang yang suka menyakiti meski aku termasuk orang yang menang.”
‘Umar melanjutkan : “Wahai saudaraku orang Arab, aku berusaha menahan diri karena dia istriku memiliki hak-hak atas diriku. Dialah yang memasak makanan untukku, membuatkan roti untukku, menyusui anak-anakku, dan mencuci baju-bajuku. Sebesar apa kesabaranku terhadap sikapnya, maka sebanyak itulah pahala yang aku terima.”

Saya membaca kisah yang penuh makna ini berkali-kalipun sangat terasa indah dan sejuk (halah..), bagaimana tidak?

Saya tidak tepikirkan, bagaimana perhatian negara Islam yang begitu besar untuk mengurusi umatnya termasuk masalah rumah tangga, luar biasa. Disisi lain, sikap seorang pemimpin besar semisal ‘Umar yang kalau kita ketahui sifat ‘Umar adalah keras dan kasar, tapi bisa menahan diri dari bersikap kasar dan lebih memilih bersikap lembut kepada istrinya yang beliau cintai. Itulah cinta mawaddah ‘Umar kepada istrinya.

Kalau saya melihat sekarang, seperti pekejaan rumah tangga pastinya istri manapun ada saatnya untuk berkeluh kesah, setiap hari kerjaan utamanya adalah masak, mengusrus anak, cuci baju suami dan anak-anaknya, beres-beres rumah, mendidik anak, memantau anak, ini itu setiap hari dan memang seperti itu kerjaan utama seorang istri.

Kalau ukurannya hanya sekedar cinta (al hubb) saya yakin istri tersebut akan setiap hari ngomel kepada suaminya untuk minta pembantu, atau mungkin bisa kabur (terlalu mendramatisir..) ,tapi isrti yang cinta kepada keluarga atas landasan iman dan kecintaannya adalah mawaddah semuanya akan ditangkis dengan kalimat, “Itulah jihad saya dan Allah ‘azza wa jalla akan memberikan surga kepada seorang istri yang baik dalam pengurusan rumah tangganya”

Saya jadi teringat kisah fathimah binti muhammad r.a. yang mengadu kepada ayahnya sebagai pemimpin negara islam agar diberikan seorang pembantu untuk membantu pekerjaan rumah tangganya, kemudian salah satu nasehat yang Rasulullah saw berikan kepada fathimah adalah :
Nabi berkata kepada puterinya, Fathimah:
“Kalau Allah menghendaki wahai Fathimah, tentu lumpang itu akan menggilingkan gandum untukmu. Akan tetapi Allah menghendaki agar ditulis beberapa kebaikan untukmu, menghapuskan keburukan-keburukan serta hendak mengangkat derajatmu
wahai Fathimah, barangsiapa perempuan yang menumbukkan (gandum) untuk suami dan anak-anaknya, pasti Allah akan menuliskan untuknya setiap satu biji, satu kebaikan serta menghapuskan darinya setiap satu biji satu keburukan. Dan bahkan Allah akan mengangkat derajatnya.

Wahai Fathimah, barang siapa perempuan berkeringat manakala menumbuk (gandum) untuk suamiya. Tentu Allah akan menjadikan antara dia dan neraka tujuh khonadiq (lubang yang panjang).

Wahai Fathimah, manakala seorang perempuan mau meminyaki kemudian menyisir anak-anaknya serta memandikan mereka, maka Allah akan menuliskan pahala untuknya dari memberi makan seribu orang lapar dan memberi pakaian seribu orang yang telanjang.

Wahai Fathimah, bilamana seorang perempuan menghalangi (tidak mau membantu) hajat tetangganya, maka Allah akan menghalanginya minum dari telaga “Kautsar” kelak di hari Kiamat.

Wahai Fathimah, lebih utama dari itu adalah kerelaan suami terhadap istrinya. Kalau saja suamimu tidak rela terhadap engkau, maka aku tidak mau berdo’a untukmu. Apakah engkau belum mengerti wahai Fathimah, sesungguhnya kerelaan suami adalah perlambang kerelaan Allah sedang kemarahannya pertanda kemurkaan-Nya.

Wahai Fathimah, manakala seorang perempuan mengandung janin dalam perutnya, maka sesungguhnya malaikat-malaikat telah memohonkan ampun untuknya, dan Allah menuliskan untuknya setiap hari seribu kebaikan serta menghapuskan darinya seribu keburukan. Manakala dia menyambutnya dengan senyum, maka Allah akan menuliskan untuknya pahala para pejuang. Dan ketika dia telah melahirkan kandungannya, maka berarti dia ke luar dari dosanya bagaikan di hari dia lahir dari perut ibunya.

Wahai Fathimah, manakala seorang perempuan berbakti kepada suaminya dengan niat yang tulus murni, maka dia telah keluar dari dosa-dosanya bagaikan di hari ketika dia lahir dari perut ibunya, tidak akan keluar dari dunia dengan membawa dosa, serta dia dapati kuburnya sebagai taman diantara taman-taman surga. Bahkan dia hendak diberi pahala seribu orang haji dan seribu orang umrah dan seribu malaikat memohonkan ampun untuknya sampai hari kiamat. Dan barangsiapa orang perempuan berbakti kepada suaminya sehari semalam dengan hati lega dan penuh ikhlas serta niat lurus, pasti Allah akan mengampuni dosa-dosanya serta memakaikan kepadanya pakaian hijau (dari surga) kelak di hari Kiamat, serta menuliskan untuknya setiap sehelai rambut pada badannya seribu kebaikan, dan Allah akan memberinya (pahala) seratus haji dan umrah.

Wahai Fathimah, manakala seorang perempuan bermuka manis di depan suaminya, tentu Allah akan memandanginya dengan pandangan’rahmat’.

Wahai Fathimah, bilamana seorang perempuan menyelimuti suaminya dengan hati yang lega, maka ada Pemanggil dari langit memanggilnya”mohonlah agar diterima amalmu. 
Sesungguhnya Allah telah mengampuni dosa-dosamu yang lalu maupun yang belum lewat”.

Wahai Fathimah, setiap perempuan yang mau meminyaki rambut dan jenggot suaminya, mencukur kumis dan memotongi kukunya, maka Allah akan meminuminya dari ‘rahiqil makhtum dan sungai surga, memudahkannya ketika mengalami sakaratil maut, juga dia hendak mendapati kuburnya bagaikan taman dari pertamanan surga, serta Allah menulisnya bebas dari neraka serta lulus melewati shirat”.

Semoga kecintaan kita selalu dilandasi keimanan kepada Allah ‘azza wa jalla.
Wallahua’lam bi ash shawab
-Shinta mardhiah alhimjarry-
Guru HSG el Dina Bandung

Saya muslim, jangan panik



"I'm Moslem. Don't Panic" kata-kata itu tertulis di kaos yang dikenakan Nathan Ellington, saat ia diwawancari wartawan pada tahun 2007 lalu. Tapi ia menolak difoto atau tampil di depan kamera televisi saat mengenakan kaos itu, karena khawatir ada orang yang merasa tersinggung dengan tulisan tersebut.

Nathan Levi Fontaine Ellington memang harus pandai menjaga sikap, karena ia termasuk figur masyarakat di Inggris. Lelaki kelahiran Bradford, West Yorkshire pada 2 Juli 1981, adalah pesepakbola yang namanya cukup terkenal di negeri itu.
Pemain Liga Premier yang sekarang bergabung dengan klub sepakbola Preston North End itu, sebenarnya sangat terbuka dengan keislamannya. Ia menjadi salah satu pesebakbola Muslim diantara pesepak bola Muslim lainnya yang bermain di Liga Premier seperti Mo Sissoko, Hameur Bouazza, Diomansy Kamara dan Nicolas Anelka.
Tapi menjadi seorang Muslim di Inggris bukan persoalan yang mudah, meski negara itu cukup terbuka dengan kaum Muslimin.
Ellington masuk Islam pada tahun 2004 setelah menikah dengan seorang muslimah asal Bosnia bernama Alma. Namun kakak Ellington bernama Jason yang lebih dulu masuk Islam, ikut berperan dalam keislamannya. Ellington, yang mengaku bukan seorang Kristiani yang taat sebelum masuk Islam, tidak menghadapi kendala berarti dari keluarganya saat memutuskan masuk Islam, dan menunjukkan komitmennya sebagai muslim dengan menjalankan semua kewajiban seperti puasa Ramadan dan salat lima waktu.
Ketika ditawari bermain untuk Klub Watford tahun 2007 lalu, Ellington bicara dari hati ke hati dengan manajer klub Aidy Boothroyd sebelum menandatangani kontrak, tentang keislamannya. "Saya bicara padanya tentang kewajiban yang harus saya lakukan sebagai seorang muslim. Saya menjelaskan masalah ini, karena sebagai seorang pemain yang muslim, saya dianggap berbeda dengan pemain lainnya. Ternyata, dia (Boothroyd) tidak masalah dengan semua itu," tutur Ellington yang dibayar 3,25 juta poundsterling oleh klub Watford.
Ia juga menyatakan tidak menemukan kesulitan dalam menjalankan ibadah, utamanya salat lima waktu di tengah jadwal latihan yang padat. Jika harus latihan sehari penuh, ia meminta waktu lima atau sepuluh menit saat waktu salat tiba.
"Saya selalu bawa sajadah. Manajer saya tidak mempermasalahkannya. Ia menghormati bahwa salat adalah sesuatu yang harus saya laksanakan," kata Ellington.
Ia beruntung karena pelatih dan manajernya bisa memberikan keleluasaan padanya untuk menjalankan ibadah, meski beberapa teman satu timnya sering menjadikannya sebagai bahan lelucon. Olokan yang membuatnya paling tak enak didengar adalah saat ia dipanggil "Beardo, namun Ellington tidak terlalu ambil pusing.
Di klub lain, seorang pemain dijuluki "Bomber" hanya karena pemain itu seorang muslim. "Sebagian orang berpikir itu sesuatu yang lucu, padahal sama sekali tidak lucu. Ada banyak isu yang lebih besar di luar sana. Banyak orang kehilangan nyawa, atau kehilangan orang yang mereka cintai. Ada garis batas yang harus ditarik," imbuhnya.
Menurut Ellington, jika hal semacam itu terjadi, masalahnya bukan pada agama tapi pada manusiannya. "Agama itu sendiri tidak pernah mengajarkan hal-hal yang buruk. Islam mendorong Anda untuk memahamainya, mempelajarinya. Dan saya tidak menemukan hal-hal yang salah dalam Islam. Islam tidak mengajarkan Anda untuk jadi orang jahat," tukas Ellington.
"Anda tahu, selalu ada orang yang jahat dalam setiap agama. Tapi persoalannya bukan terletak pada ajaran agamanya yang jelek, tapi pada manusianya. Ini yang harus dipahami ... Mungkin pengetahuan mereka minim. Jika mereka mau berdiskusi dengan saya, saya dengan senang hati berbagi dengan mereka," tandasnya.
"Jujur, Islam tidak mempengaruhi aktivitas sepakbola saya. Saya memang melihat banyak prasangka buruk pada agama saya. Tapi dalam tim ini, saya tidak pernah mengalami serangan bernuansa rasis, justru teman saya yang bukan muslim yang mengalami hal itu," tukas Ellington. (ln/berbagai sumber)

Garis

Seekor kuda unggulan jenis Lusiano tampak berlari santai menelusuri jalan setapak. Postur tubuhnya yang tegap dan langsing menjadikannya begitu ringan dan mantap ketika berlari. Nyaris, tak satu pun hewan di kawasan hutan lindung itu yang mampu menandingi larinya.
Setiap kali ada kuda-kuda lain yang tampak berlari, Lusiano selalu memacu larinya untuk bisa sejajar. Ia pun menoleh ke arah kuda itu dan mengajaknya untuk berlomba. Tapi, tak satu pun yang tertarik. Soalnya, ujungnya selalu sama: kalah.
Yang menyakitkan dari kekalahan oleh Lusiano, bukan pada kalahnya. Tapi, dari kesombongan Lusiano yang begitu menyakitkan lawan. ”Payah, lari kok mundur!” ucap Lusiano sambil tertawa.
Suatu kali, Lusiano melalui seekor kuda tua yang tampak berlari lambat dari arah yang berlawanan. Ia pun menghentikan larinya ketika Lusiano tiba-tiba memalangi jalan dengan tubuhnya yang tegap.
”Ada apa, Lusiano?” ucap si kuda tua dengan tetap menampakkan wajah tenang.
”Hei, Kakek. Apa kau tahu di mana tempat yang menarik kukunjungi? Aku sedang mencari lawan tanding yang sepadan?” ungkap Lusiano masih dengan penampilan sombongnya.
”Oh itu,” ujar sang kuda tua. ”Kamu bisa berlari ke arah utara, di sana akan ada tempat yang menarik untuk berlomba dengan siapa pun yang kau suka,” jawab sang kuda tua sambil kemudian berlalu meninggalkan Lusiano yang masih tampak bingung.
”Apa masih jauh?” ucap Lusiano.
”Bagiku jauh sekali, Lusiano. Entah menurutmu?” kata-kata pancingan itu kian membangkitkan kesombongan Lusiano untuk sesegera mungkin tiba di tempat itu. Dan ia pun memacu larinya menuju tempat yang disebut si kuda tua.
Lusiano berlari dan terus berlari. Hingga, ia menemukan sebuah tempat yang baru kali ini ia jumpai. Sebuah tepian pantai yang begitu landai. Sepanjang mata memandang, hanya ada sebuah garis lurus yang memisahkan bumi dan langit.
Lusiano tampak bingung dengan tempat itu. Tak satu pun kuda yang ia harapkan muncul di tempat itu. Dan pandangannya pun hanyut dalam garis lurus yang tak bertepi itu.
”Ah, betapa kecilnya aku. Ternyata, tak ada yang tinggi di bumi ini, kecuali langit di atas sana,” gumam Lusiano sambil terus menatap garis lurus itu.

**
Ketika seseorang memandang suatu yang sangat tinggi dalam dirinya, bahkan melampaui orang-orang di sekitarnya; sebenarnya ia sedang memandang dunia dari sisi yang teramat sempit.

Betapa kecilnya bumi dan dunia ini jika khazanah alam raya menjadi pembandingnya. Saat itu, siapa pun dan bagaimana pun kelebihan dan keunggulannya, akan menemukan bahwa dirinya tak lebih dari sebuah titik yang terlihat samar. (muhammadnuh@eramuslim.com)

Antara Malu, Jilbab, dan pengorbanan diri Muslimah

Seorang wanita berkulit hitam mendatangi Rasulullah SAW. kalimat ini diungkapkannya kepada lelaki agung itu.
” Ya Rasul, aku menderita penyakit ayan dan aku khawatir jika auratku tersingkap saat penyakitku sedang kumat. Maka berdo’alah engkau untukku kepada ALLAH SWT, agar Dia berkenan menyembuhkan penyakitku,”
Kemudian Rasulullah SAW. Bersabda : ” Jika engkau mau bersabar, engkau akan memperoleh surga. Namun jika engkau mau sembuh, aku akan berdo’a agar ALLAH SWT menyembuhkan penyakitmu.”
Wanita tersebut kemudian menjawab : ” Aku lebih memilih untuk bersabar saja. Akan tetapi, aku sangat khawatir jika auratku tersingkap saat penyakitku sedang kumat. Karenanya, tolong do’akan aku agar auratku tidak tersingkap saat penyakitku kumat.”
SUBHANALLAH, segala puji bagi ALLAH. Wania itu begitu agung dalam mengambil sikap.

Dia ridha dengan cobaan yang selalu menimpanya dalam kehidupan dunia yang fana ini. Dia lebih memilih surga ketimbang menikmati kehidupan dunia secara sempurna adanya.
Kemuliaan akhlak dan ketakwaannya terungkap ketika dia lebih mengkhawatirkan tersingkapnya aurat tubuhnya apabila sakitnya tengah menyerangnya. Dia menolak bila orang lain melihat auratnya sekalipun, sungguh itu diluar kontrol kesadarannya.

Pada episode lain :
Kita saksikan, Si gadis remaja mengenakan celana panjang yang pingganya sudah bergeser turun beberapa senti. Atasannya berupa baju yang tak tuntas menutupi pinggang. Jadilah ada aurat yang terlewati untuk dilindungi.
Jika saja si gadis mau mendengarkan bisikan nuraninya, maka sangat mungkin dia tidak akan pernah memakai pakaian itu lagi. Sebab, si gadis beusaha menarik baju atasannya kebawah ketika hendak turun dari angkot. Si gadis berusaha menutupi rok mininya dengan tas atau buku ketika duduk. Si gadis masih berusaha untuk menutupi bagian pinggangnya ketika aktifitasnya membuat bajunya tak menutupi semua tubuhnya dengan sempurna.

Ya itulah rasa malu. Yang sesungguhnya masih melekat di hati nuraninya. Walau mungkin rasa itu bersembunyi sangat jauh di dasar hati, namun siapapun tidak akan pernah bisa menepis habis.
Sesungguhnya, ketika dalam kesadaran ini kita masih bisa berpikir untuk melindungi aurat kita, maka memang itulah seharusnya. Halnya kita sendiri yang bisa menentukan akan berada dikadar yang mana kita meletakkan bentuk penghormatan diri. Diri yang tertutupi dengan pakaian takwa yang baik akan dirasakan dan dilihat oleh orang-orang yang menjaga kecintaanya kepada ALLAH SWT.

Lihatlah, betapa cantiknya remaja yang berjilbab rapih itu.
Laksana permata yang hanya terdapat di toko mahal dan bergengsi. Auratnya tidak diperlihatkan ke semua orang. Remaja berjilbab itu, punya kekuatan penuh untuk menentukan kepada siapa saja auratnya akan diperlihatkan sesuai dengan aturan ALLAH. Dia, menjadi muslimah cerdas, cantik dan salihah….


NB: Tidak terkecuali kalian para Ikhwan, sudah seharusnya malu jika terlihat auratnya, yaitu dari pusar sampai ke lututnya.

Percakapan Anak ALAY Dengan Orang Biasa

"isenglah gua sekali-kali ngepost ga jelas, document yg gua temuin di file adek gua." -a.alim-

gak ada angin gak ada badai tiba tiba di Hpnya si B (bukan nama sebenarnya, lagian tega amat kalo ada orangtua yang ngasih nama anaknya "B") muncul sms dari nomer yang tidak dikenal....

A = Alluw kag! Leh knal? Ap kBrx?

B = Wa'alaikumsalam Warohmatullahi Wabarokatuh. ..
Dengan hormat, sampainya pesan ini, saya akan memberitahukan bahwa kabar saya baik-baik saja....
Maaf beribu-ribu maaf, Ini gerangan nomer siapa ya?
Kok acap kali sms nomernya ga ke save ya? (bales sepanjang mungkin)


A = Owh ea muuph lupa ng@s1h s4L4m,,,, Ini EnDoet LuThuwna EmbeM C@ianK
Cmu@na. Inged gag kag? Eh, kug blzna pjg bgd ch? Gi ng4ps?

B = Yaiyalah panjang.... Lagian ga dibayar perhurup inih! Gw lagi mabok
nerjemahin kata2 lo nih. Keypadnya ilang2an ya? Oh elo.... Eh, siapa tadi?
Tembem semua? Perasaan temen-temen gw kalopun ada yang tembem paling
sebagian dipipi doang. Ga sampe seluruh badan dah.


A = Huft ...Plz dund...bkn t3mb3m cmu4, tp ’emb3m c@iank cMuana’. W AD
klaz xmp lw dlu. J4h@d bgd d3ch......fufufuuu :’(

B = Yeeee mana gw apal. Adek kelas gw kan ada banyak. Bayangin misal
sekelas ada 25 murid cewe. Dikali 9 kelas. Nah, itung ndiri dah tuh ada
berapa! Itu belom dari sekolah2 laen. Mereka kan gw anggep adek kelas gw
semua walopun mereka ga nganggep gw. Coba? Masa iya gw apalin atu2. Lu
kira gw petugas sensus! Eh itu sebenernya huruf ’a’ mau lo ganti apasih?
Jadi angka 4 apa a keong (@)? Satu aja ribet apalagi dua gw bacanya.
Plin-plan lo ah


A = Ea mu’uph kag.... Abzn udh kbi@s44n kag. Jng mrh dund... hix... hix...
Oh ea y.. Kn ad bnyk ea... muv dh muv.. Eh kag, w inged loh qt dlu prNh
kut xkul PeNcak sLt bReng jG.

B= Jorok lo ah

A = Pencak SILAT kak!!!

B = Ooohhh.... Nah itu bisa nulis bener

A = Tp w kluwar paz 5aBuk quNink. Gag kwt. Uji4nna bRad bGd

B = Gw ga pernah ikut pencak silat. Gw ikut cheers. Yang dipaling atas
formasi piramida kan gw. Lagi pula kalo gw ikut pencak silat, sabuknya ga
muat.
A = Iyh yng bn3r kag? Bc4nd@ aj dh wkwkwkwkwkwkwkwkwk! !!

B = Etdah lo ketawanya serem amat kayak burung gagak.

A = Eh kag BTW n0m3r hpx kog ckep amad ch? Ky orangx

B = Nama gw bukan betawi.

A = Mksd w ’by the way’

B = Kenapa emang JALANnya?

A = OMONG-OMONG! !!!

B = Oh... ga tau nih.. Beruntung aja dapet nomer bgini

A = Dpt dri m4n4 kag?

B = Hadiah es orson. Penting amat

A = Kag kuq fesbukx lum d k0nfr1m?

B = Confirm! Bukan Kon-frim! Oh yang foto profilnya dari atas sambil
manyun2 itu lo ya? Gw kira fanpage-nya Suneo. Belom-belom. Ntar deh kalo
angel foto lo udah bener. Eh, unyeng2 lo ada 5 ya? Ampe keliatan. Banyak
amat. Situ pake ekstensen unyeng2?


A = Iyh ka2g bC@nd4 aj@ dh. 1tukan age’ ngetrend kag futu dri @ta5. Mak1n
gaG kli4t@n mukax, makin keyenz!
B = Yaiyalah. Gimana mau keren kalo muka lo keliatan. Coba dong
sekali-sekali foto profilnya diganti pake fotokopi. Burem, perkecil,
bolak-balik. gitu.

A = Mangx uj14n!

B = Biar ga keliatan muke lu. Katanya makin ga keliatan makin kerennn...
Gw yakin asli lo ga sebagus di foto kan? Nih udah gw confirm. Eh, itu
foto2 lo banyak banget yang jari tangan angka satu dimulut. Lagi ngelonin
orok sapa lo? ya ampun.. Lo ga juling foto dari atas semua?

A = Gag. Udh b1aza k0g. Eh, kag mang gi onlen ea? Onlen d kul ap dihumz?

B = Eh kalo bahasa alaynya �onlen di WC SPBU� apaan? Salah semua tuh
option lo

A = Ih... kakak joyokkkk...

B = Kadir ga diajak?

A = Itu Doyok kaaaggg.... Yah, w lgi gaG onlen niyh kag. Cb klo qt sm�
onlen, kn bs chat b4r3ng

B = Kita? Lo aja kali ama kawan2 lo. Lagian yang minta lo biar onlen
sapeh?!


A = Hix..Hix...Jahad :’( Kag kug lum bubu siyh? Kn udh mlm. Mang lum
ngantug ea?

B = Gw ga pernah ikut MLM deh

A = ’Malem’ Kag maksudx....

B = Udah gede ini. Lagian sembari ngelembur ngerjain tugas nih.

A= Cemangadh!

B = Hdagnamec

A = Paan tuch Kag???

B = Tulisan lo gw balik. Bingung gw nanggepin bahasa lo. Eh tulisan lo
bisa di normalin dikit ga? Sedikiiit aja demi gw
A = Oh ea deh kag..

B = Eh, ko gw baca status-status lo semuanya ngambil dari lirik-lirik lagu
ya??? Keabisan ide lo? Mana udah di ’Like’-in sendiri, trus ga ada yang
comment pula.

A = Eaaa... Abisan w suka bgd kag sm lgu it. Co cweet bgd dech. It jga da
lgu� knangan sm mantan w dlu

B = (Emang gw pikirin).

A = Ohiya kag! Bsk lusa jm 9 pgi d �salah satu stasiun tv� nntn w ya!

B = Itu kan acara live musik itu kan?! Yang penontonnya satu panggung sama
artis/bandnya. Trus sambil nari2 kompak banget dibelakangnya. Lo jadi
artis toh sekarang? Grup band lo apa namanya? Salut gw. Pasti lo jadi
vokalisnya ya? Apa lo soloist?

\A = Bukan kag, gw jadi penontonx.

B = Huh?!!!!!!! (Keselek)

A = Ea, yng pnting msk tv kag! Gw ma rombongan udh nyiapin tarianx lho
kag. Biar kompak nnti narix. Nama tarianx �Ngucek-Jemur- Ngucek-Jemur�. Tau
dund kag ky gmana. Gag ngaruh deh mw bandx apa aliranx apa.

B = Trus kalo bandnya metal gimana??? Masa lo mau tetep joget
�Ngucek-Jemur�?


A = Ya gag ap kag. Lgan band metal mah gag mgkin d hadirin kag. Kyk ga tau
aja kag..

B = Yaudah deh, selamat joget ya. Kakak mo tidur dulu. Oia, besok lusa,
pagi2 kakak ga bisa nonton situ joget �Ngucek-Jemur�. Soalnya kakak sibuk
mau bikin anyam2an sedotan. Babay!

A = Bye... Met bubu kag. Eh kag, ntr jm2 bolax pa?

B = Hah?! Lo suka nonton bola pagi2 juga?
A = Yaelah bgadang nntn bola wajar x kag

B = Lo cowo apa cewe sih?!

A = Cow. Mang np?

B = Lah itu foto2 difesbuk?!

A = Itu mantan� w kag. Fto w d album �Juzt Me�

B = ............ ......... ......... .......

A = Kag?

B = Eh iya sori. Udahan dulu ya. Gw baru aja ngeliat UFO nih. Bye!